Seunuddon

Mane Kawan

Jumat, 09 Juli 2010

Makalah


ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN PENDARAHAN ANTEPARTUM


D
I

S
U
S
U
N

OLEH :
Mahlil





AKADEMI BIDANAN MUHAMMADIYAH
BANDA ACEH
2010

LEMABARAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun berdasar hasil pengkajian Asuhan Kebidanan Pada Ibu HAMIL dengan PENDARAHAN yang dilaksanakan dari mulai tanggal 10 Mei s/d 12 Juni 2010







Yang Telah Disetujui


Mengetahui



Preseptor Pembimbing


(Julidah, SST) (Yeni, SST)

KATA PENGANTAR


Alahamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang sebanyak-banyaknya sehingga dapat terselesaikannya dalam menyusun laporan yang berjudul: “ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN PENDARAHAN”
Saya mengusahakan laporan ini dengan tujuan menyelesaikan tugas yang diberikan dan sebagai ilmu pengetahuan tentang pembahasan yang diselesaikan dalam laporan ini. Selanjutnya tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing “Yeni, SST” dan Preseptop “JULIDAH Amd, keb” yang telah diberikan kesempatan kepada saya selama lima minggu di lahan praktek BPS, Julidah Amd, Keb. Untuk menyelesaikan laporan ini
Demikianlah yang saya sampaikan, namun dalam penyelesaian laporan ini, saya selaku penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan, kesilapan dan juga kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kelancaran dalam penyempurnaan laporan selanjutnya.


Banda Aceh. 2010
Penulis


(ROSTINA)
NIM: 712403507069





BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu masalah penting dalam bidang obstetri dan genekologi adalah masalah pendarahan walaupun angka Kematian maternal telah menurun scradratis dengan adanya pemeriksaan-pemeriksaan dan perawatan penghamilan dan persalinan di Rumah Sakit dan adanya fasilititas transfusi darah, namun Kematian Ibu akibat pendarahan masih tetap merupakan faktor utama dalam Kematian maternal.
Pendarahan dalam bidang obstetri hampir selalu berakibat fatal bagi Ibu maupun janin, terutama jika tindakan perpotongan terlambat dilakukan atau jika komponennya tidak dapat segera digunakan oleh karena itu tersedianya sarana dan perawatan sarana yang memungkinkan penggunaan darah dengan segera, merupakan kebutuhan mutlak yang pelayanan obstetri yang layak.
Pendarahan obsteri dapat terjadi setiap saat, baik selama kehamilan, persalinan, maupun masa nifas, oleh karena itu, setiap pendarahan yang terjadi dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas harus dianggap sebagai suatu keadaan akut dan serius karena dapat membahayakan ibu dan janin. Setiap wanita hamil dan nifas yang mengalami pendarahan harus segera dirawat dan ditentukan penyebab, untuk selanjutnya dapat diberikan pertolongan dengan cepat.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Manajemen Asuhan kebidanan pada kasus pendarahan pada Ibu hamil sesuai dengan wewenang bidan.

2. Tujuan Khusus
• Dapat melaksanakan pengkajian data pada Ny. N dengan kehamilan 27 minggu dengan pendarahan.
• Dapat melaksanakan identifikasi niagnosa / masalah pada Ny. N kehamilan 27 minggu dengan pendarahan.
• Dapat melaksanakan identifikasi perlu tindakan segera konsultasi dan kalaborasi pada Ny. N dengan pendarahan.
• Dapat menyusun rencana tindakan pada Ny. N kehamilan 27 minggu dengan pendarahan.
• Dapat membuat dokumentasi tentang tindakan pada Ny. N dengan pendarahan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
Pendarahan antepartum adalah pendarahan jalan lahir pada usia kehamilan 22 minggu atau lebih. Meskipun patologi yang sama dapat juga terjadi pada kehamilan sebelum 22 minggu. Umumnya terjadi setelah kehamilan 28 minggu / trimoter III.
Pendarahan yang berbahaya karena cepat dan banyak yaitu pendarahan yang berdasar kelainan atau gangguan pada placenta. Pendarahan yang bukan dari placenta (misalnya sirviks) relative tidak lebih berbahaya. Pada setiap pendarahan antepartum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan placenta.

B. Penyebabnya
Pendarahan antepartum dapat disebabkan karena hal yang berhubungan dengan obstetric yaitu:
• Placenta previa
• Solusio plesenta
• Pendarahan yang belum jelas sumbernya

1. Plasenta previa
Dimana plsenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu pada sigmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.

2. Solusio plsenta
Suatu keadaan di mana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir, biasanya dihitung kehamilan 28 minggu.

Ciri-ciri plasenta previa
1. Pendarahan tampak nyeri
2. Pendarahan berulang-ulang
3. Pendarahan merah segar
4. Adanya Anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarga darah
5. Timbul perlahan-lahan
6. Waktu terjadinya saat hamil
7. His biasanya tidak ada
8. Rasa tidak tegang
9. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
10. Presentasi mungkin abnormal

Ciri-ciri solusio plasenta
1. Pendarahan dengan nyeri
2. Pendarahan tidak berulang
3. Warna pendarahan merah cokelat
4. Adanya anemia dan renjatan yang tidak sesuai dengan keluarnya darah
5. Timbulnya tiba-tiba
6. Waktu terjadinya saat hamil inpartu
7. His ada
8. Rasa tegang saat palpasi
9. Denyut jantung janin biasanya tidak ada
10. Teraba ketuban yang tegang pada periksa dalam vagina

• Pada ibu hamil yang patut dicurigai akan mengalami pendarahan Antepartum ialah:
1. Usia > 35 tahun
2. Paritasnya > 5
3. Menderita preeklamsi
4. Bagian bahwa janin selalu terapung di atas PAP
5. Letak lintang yang sukar diperbaiki dengan versi luar atau bila berhasil mudah kembali keletak semula.
6. Riwayat pendarahan antepartum sebelumnya
7. Kehamilan ganda, janin besar

C. Patologi
1. Plasenta previa
Seluruh plasenta biasanya terletak pada sigmen atau uterus. Kadang-kadang bagian atau seluruh organ dapat melekat pada sigmen bawah uterus, di mana hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa. Karena sigmen bawah agak merentang selama kehamilan lanjut dan persalinan, dalam usaha mencapai dilantasi servuks dan kelahiran anak, pemisahan plasenta dari dinding usus sampai tingkat tertentu tidak dapat menghindarkan sehingga terjadi pendarahan

2. Solusio Placenta
Pendarahan terjadi pada timbul pendarahan plasenta atau uterus yang membentuk hematom pada desidua. Sehingga plasenta terdesak akhirnya terlepas. Apabila perdarahan sedikit, hematom yang kecil itu hanya akan mendesak jaringan plasenta, perdarahan darah antara uterus dan plasenta belum terganggu dan tanda serta gejalanya pun tidak jelas.
Kejadian itu diketahui setelah plasenta lahir yang pada pemeriksaan didapat cekungan pada permukaan maternalnya dengan bekuan darah lama yang warnanya kehitam-hitaman.
Biasanya pendarahan akan berlangsung terus-menerus karena otot uterus yangtelah merenggang oleh kehamilan itu tidak mampu untuk lebih berkontraksi menghentikan pendarahan. Akibatnya, hematom retroplasenter besar, sehingga sebagian ada akhirnya seluruh plasenta terlepas dari dinding uterus.
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal : 23/06/2010
Tempat : Bps Julidah
Waktu : 20 : 30 wib

Identitas Ibu
Nama : Nila Wati Nama Suami : Mahtuzan
Umur : 22 tahun Umur : 35 tahun
Alamat : Bung bak jok Alamat : Bung bak jok
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Swasta

S : Ibu datang dengan keluhan keluar darah dari vaginanya yang ber flek Ibu mengeluh dari awal kehamilannya sudah ada flek janin dirasakan 10-51 X sehari, Ibu makan 3X dengan porsi sepiring nasi lauk pauk dan sayuran. Ini pernah menderita penyakit menurun dan tidak pernah mengalami keguguran. HPHT : 23-11-2009

O : TTP : 30-08-2010
Vital sign : TD : 100 / 70 mmhg
Nadi : 78X / m
Suhu : 36
RR : 24X / m
K/U : Baik
BB : 53 Kg

Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Bersih, tidak ada berjolan
- Rambut : Tidak ada ketombe
- Mata : Kongungtiva merah muda, selera, tidak ikterik
- Hidung : Tidak ada polip
- Telinga : Tidak ada pembengkakan
- Mulut : Tidak ada caries gigi
- Leher : Tidak ada pembengkakan
- Dada : Puting susu menonjol
- Abdomen : Tidak ada bekas operasi
- Leopol I
- TFU 29 cm
- Leopol II : DUKA
- Leopol III : Kepala
- Leopol IV : Konvergen
- Djj : 142X /menit
- TBJ : 2635 gram
- Genetalia : Vulva tidak ada udem
- Ekstremitas : Udema : tidak ada
Varises : tidak ada
Reflek patela baik
A : Ibu usia kehamilan 29-30 minggu dengan Pendarah Antepartum

P : - Memeberikan hasil pemeriksaan pada ibu
- Anjurkan pada ibu untuk beristirahat yang cukup jangan melakukan aktivitas yang terlalu berat
- Anjurkan ibu untuk banyak minum air putih
- Memberitahukan pada ibu untuk tidak melakukan hubunga suami istri dulu kin dapat menyebabkan penadarahan
- Anjurkan ibu untuk memeriksa kehamilannya secara rutin
- Memberikan keluarga untuk memberikan dukungan pada ibu
- Anjurkan ibu untuk makan-makanan dengan menu seimbang terutama zat-zat besi sayur-sayuran hijau dan buah-buahan
- Beritahukan pada ibu untuk menjaga personal Hygienya atau kebersihan dari mandi 3X sehari dan ganti pakaian

- Memberikan pada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu:
- Mengluarkan darah dari jalan lahir
- Sakit kepala yang hebat
- Nyeri perut yang hebat
- Pembengkakan pada wajah
- Penglihatan kabur

- Beritahukan pada ibu tentang persiapan persalinan yaitu:
- Perlengkapan Ibu dan Bayi
- Biaya
- Tempat Bersalin
- Donor Darah
- Transportasi

- Beritahukan Ibu untuk kembali bila ada keluhan

- Evaluasi : Ibu sudah melakukan US6 2X pemeriksaannya normal, Ibu mengerti penjelasan bidan dan mampu menanggulanginya.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pedataan yang dilakukan Ny. N maka dapat bahwa Ny. N mengalami pendarahan Antepartum, Anjurkan kepada Ny. N untuk isatiraha yang cukup dan yang terlalu melakukan aktivitas yang berat, tidak melakukan hubungan suami istri terlebih dahulu, Anjurkan untuk memeriksa kehamilannya secara rutin, Pentingnya makan-makanan menu yang seimbang sayur-sayuran serta buah-buahan dan pejelasan tentang perubahan-perubahan yang terjadinya selama hamil.

B. Saran
• Kepada Ibu dengan pendarahan Antepartum tetap memeriksakan kehamilan secara rutin
• Diharapkan kepada Ibu untuk beritirahat yang cukup
• Diharapkan kepada bidan agar dapat memberikan pelayanan dan konsuling yang baik pada Ibu dengan pendarahan Antepartum]
DAFTAR PUSTAKA

• Perkumpulan Obstetri dan Genekologi Indonesia. Pendarhan Antepartum. Standar Pelayanan medik Obtetri dan Genekologi Bag. 1. Jakarta 1991: 9-13.

• Gosong Ms, Hartono E, Rambulangi J. Pelaksaaan Pendarahan Antepasrtum. Bagian Obtetri dan Genekologi FK UNHAS, Ujung Pandang 1997.

• Pedoman Diagnosis dan Terapi Obtetri dan Genekologi , dr. I.M.S. Murah Manoe, Sp.06., dr. Syahrul Rauf, Sp.06., dr. Hendrie Usmany, Sp. 06. (Editors). Bagian / SMF Obsetetri dan Genekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Rumah Sakit Umum Pusat, dr. Wahidin Sudirohusodo

Tidak ada komentar: